PERSINAS ASAD

Pengukuhan Pengurus Pencak Silat Militer Divif 2 Kostrad, ASAD Turut Hadir

Jawa Timur (23/10) — Lapangan Sapta Marga Divif 2 Kostrad, Desa Ardimulyo, Singosari, menjadi saksi sejarah atas terselenggaranya Pengukuhan Pengurus Daerah Khusus (Pengdasus) Pencak Silat Militer (PSM) Divif 2 Kostrad Satjar Tahun Anggaran 2025.


Kegiatan berlangsung khidmat dan penuh semangat sejak pukul 08.00 hingga 09.20 WIB, dipimpin langsung oleh Brigjen TNI Dedi Ruswandi, S.Sos., M.M., selaku Kadisjasad dan Ketua Umum Pengurus Pusat Pencak Silat Militer (PSM).

Acara ini turut dihadiri jajaran pejabat utama Divif 2 Kostrad serta tokoh-tokoh pencak silat nasional dan daerah, di antaranya Bambang Haryo Soekartono selaku Ketua Umum Pengprov IPSI Jawa Timur, Bintal Yudhana selaku Ketua Umum Pengcab IPSI Kabupaten Malang, para sesepuh pencak silat, dan perwakilan dari berbagai perguruan silat di wilayah Malang.

Tak ketinggalan, PERSINAS ASAD Kabupaten Malang juga hadir dalam kegiatan tersebut. Sekretaris PERSINAS ASAD Kabupaten Malang, Fauzan Aulia Rahman, menjelaskan bahwa kehadiran mereka merupakan bentuk dukungan terhadap pengukuhan Pencak Silat Militer di lingkungan Kostrad.

“Kami PERSINAS ASAD bersama sembilan perguruan silat lainnya di Kabupaten Malang diundang langsung oleh Ketua IPSI untuk tampil dan berpartisipasi pada acara penutupan dan pengukuhan Pencak Silat Militer Divisi Infanteri 2 Kostrad di Singosari,” ujarnya.

Dalam amanatnya, Brigjen TNI Dedi Ruswandi menegaskan bahwa pembentukan PSM merupakan gagasan strategis dari Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, M.Sc., sebagai bentuk komitmen TNI AD dalam menjaga dan mengembangkan pencak silat sebagai warisan budaya bangsa.

“Pencak silat bukan sekadar bela diri, melainkan cerminan jati diri bangsa. Melalui PSM, kita tidak hanya melestarikan budaya, tetapi juga membentuk prajurit yang tangguh, berkarakter, dan berjiwa ksatria,” tegas Brigjen Dedi Ruswandi.
“Semoga langkah ini menjadi inspirasi bagi satuan lain untuk ikut menjaga marwah pencak silat sebagai kebanggaan nasional.”

Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi dunia pencak silat, khususnya di Malang, untuk semakin memperkuat sinergi antara TNI dan perguruan silat dalam melestarikan nilai-nilai luhur budaya bangsa.