PERSINAS ASAD

Pesilat ASAD DKI Jakarta Pertontonkan Seni Pencak Silat Bernuansa Betawi di Hadapan Pejabat DKI Jakarta

Jakarta (9/10) – Lima pesilat muda PERSINAS ASAD dari wilayah Jakarta Utara tampil memukau di hadapan Asisten Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi DKI Jakarta, Ali Maulana Hakim. Mereka memperagakan seni pencak silat dengan nuansa Betawi dalam rangkaian acara pembukaan Musyawarah Wilayah X Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi DKI Jakarta yang digelar di Jakarta, Kamis (9/10/2025).

Ketua Bidang Pembinaan Seni Budaya Pencak Silat PERSINAS ASAD DKI Jakarta, Untung Sugiharto menerangkan, kelima pesilat tersebut saat ini masih berstatus pelajar pada sekolah menegah tingkat pertama. Mereka adalah Muhammad Waki Zahir Hizam, Arbi Lutfiansyah Jaya, Sulthan Khoiru Akbar, Brian Haidar Azkamsyah, dan Abdul Ghofur Prayoga.

Untung menerangkan, mereka dipilih untuk tampil dalam acara Muswil X LDII DKI Jakarta karena mereka memiliki bakat yang terasah. “Mereka memang sudah terbiasa menampilkan pencak silat kategori seni. Bahkan, mereka kerap kali meraih prestasi berbagai kejuaraan,” terang Untung selepas acara.

Untung menjelaskan, Brian Haidar Azkamsyah, dan Abdul Ghofur Prayoga, sudah sering menjuarai berbagai kejuaraan sebagai satu tim untuk kategori ganda putra pra remaja. “Tahun ini, Brian dan Ghofur sudah empat kali meraih medali emas, yakni dalam Kejuaraan KONI DKI 2025, Kejuaraan Menpora Cup 2025, Kejuaraan Indonesia Pencak Silat Champhionship ke-V 2025, serta Kejuaraan Walikota Cup Jakarta Utara ke-IV 2025,” tutur Untung.

Adapun tiga pesilat lainnya, yakni Muhammad Waki Zahir Hizam, Arbi Lutfiansyah Jaya, dan Sulthan Khoiru Akbar juga sudah beberapa kali tampil dalam satu tim untuk kategori beregu putra “Beberapa waktu lalu, mereka meraih medali emas dalam Kejuaraan IPSC (Indonesia Pencak Silat Champhionship) ke-V 2025,” jelasnya. Selain itu, mereka juga berhasil meraih medali perak dalam Kejuaraan KONI DKI 2024, serta medali perunggu dalam Kejuaraan Walikota Cup 4 Jakarta Utara 2025 dan Kejuaraan Menpora Cup 2024.

Untung memaparkan, dalam kesehariannya, mereka terbiasa latihan tiga kali dalam seminggu. “Kami, Pengurus PERSINAS ASAD di wilayah Jakarta Utara, telah memprogramkan latihan untuk mereka setiap Senin malam, Rabu malam, serta Sabtu atau Minggu pagi. Hari Sabtu atau Minggu pagi kami khususkan untuk latihan fisik dan stamina,” terang Untung.

Kendati sering latihan, Untung mengakui bahwa untuk tampil di hadapan para pejabat kali ini, ia mempersiapkan waktu khusus. Pasalnya, mereka juga baru mengembangkan pencak silat seni tradisi dengan nuansa Betawi. “Dahulu, kami memang lebih sering menampilkan pencak silat seni tradisi khas Pasundan, dengan gerakan dan iringan kendang yang khas. Namun dalam kesempatan ini, kami tertantang untuk menampilkan seni tradisi dengan khas Betawi, agar sesuai dengan acaranya. Apalagi, kami akan tampil di depan pejabat Pemprov DKI Jakarta,” ungkapnya.

Secara khusus, Untung merasa bangga karena mereka, para pesilat muda dari Jakarta Utara, sangat antusias untuk belajar seni tradisi. Ia pun menegaskan komitmennya untuk terus mengembangkan pencak silat seni tradisi dengan nuansa Betawi, seperti silat lenongan, palang pintu, dan lain-lain. “Seperti kita ketahui, pencak silat adalah warisan budaya kebanggaan bangsa Indonesia. Untuk itu, pelaku seni pencak silat harus mau mengembangkan kearifan budaya lokal, termasuk silat Betawi,” pungkasnya.