PERSINAS ASAD

Workshop ASAD Jatim Dorong Publikasi Santun dan Edukatif di Media Sosial

Jolotundo (18/06) – Media sosial kini telah menjadi bagian dari keseharian masyarakat, termasuk di kalangan komunitas pencak silat. Sayangnya, penggunaan yang tidak bijak masih sering ditemukan, mulai dari konten tidak beretika hingga unggahan bersifat provokatif yang jauh dari karakter santun bangsa Indonesia.

Sadar akan kondisi tersebut, Pengurus PERSINAS ASAD Jawa Timur menggelar pelatihan literasi bermedia sosial bagi tim humas dan media publikasi bagian promosi dan pemasaran se-Jawa Timur. Kegiatan ini dikemas dalam bentuk workshop dan boot camping yang berlangsung di objek wisata Jolotundo, Kabupaten Nganjuk, Rabu (18/6/2025).

Ketua Departemen Promosi dan Pemasaran Pengurus Besar PERSINAS ASAD, Ridhan Nandari, menyampaikan bahwa media sosial seharusnya menjadi sarana menyebarkan informasi positif seputar kegiatan ASAD.

“Fakta di lapangan, masyarakat tertarik belajar pencak silat ASAD karena banyak pesilat PERSINAS ASAD yang berprestasi di berbagai kejuaraan. Publikasi adalah cara untuk menunjukkan citra baik PERSINAS ASAD dan pencak silat secara umum,” ujarnya.

Ridhan juga menekankan bahwa kelancaran dan keaktifan organisasi dapat dilihat dari keberadaan media publikasi, baik melalui website maupun media sosial milik setiap provinsi dan kabupaten/kota.

Senada dengan itu, anggota Departemen Promar PB PERSINAS ASAD, Abdul Soleh atau yang akrab disapa Kang Soleh, memaparkan pentingnya etika dalam bermedia sosial.

“Kreativitas itu penting, tapi pastikan konten punya manfaat, baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Dan jangan lupa saring sebelum sharing, karena bisa berdampak hukum sesuai UU ITE,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan agar menggunakan bahasa yang sopan dan santun. Unggahan yang bersifat provokatif dapat memicu ketegangan antarperguruan pencak silat.

Menambahkan hal tersebut, Farid M Rizki dari Tim Patroli Media Sosial Promar PB ASAD mengajak seluruh warga ASAD untuk saling mengingatkan jika menemukan unggahan yang tidak sesuai ketentuan.

“Libatkan mereka yang suka bikin konten. Ajak berkolaborasi, bukan menyalahkan. Kita bangun media publikasi yang solid dan positif,” katanya.

Di sesi akhir kegiatan, Pokja Promar PB ASAD, Fitriyanto Ardi Nugroho memaparkan teknis membuat konten efektif menggunakan ponsel. Materi meliputi pemahaman tujuan konten, pemilihan platform, perencanaan konsep, pemanfaatan kamera ponsel secara optimal, kualitas audio, dan konsistensi dalam publikasi.